√ Model Pembelajaran Game Benar Salah - MGMP IPS Indramayu

Model Pembelajaran Game Benar Salah


Pada dasarnya anak-anak senang dengan yang namanya permainan. Begitu juga saat pembelajaran di kelas. Oleh karena itu guru atau pendidik harus mencari cara agar siswa betah dan tertarik dengan materi yang diajarkan di kelas dengan mengajak mereka belajar sambil bermain. 

Salah satu permainan yang sangat mudah dipraktikkan oleh guru kepada peserta didik adalah Permainan Benar - Salah. Guru hanya menyediakan kertas HVS putih, dan alat yang dibutuhkan adalah pulpen, penggaris, dan penghapus. Permainannya bukan kelompok melainkan perorangan. Bisa dimainkan dengan teman sebangku atau dengan teman yang di belakangnya.

Untuk pelajaran IPS maka yang dibutuhkan hanya buku paket IPS atau buku buku IPS yang relevan. Materi yang digunakan bisa apa saja. Misalnya materi tentang Pembebasan Irian Barat oleh Bangsa Indonesia atau yang lainnya. 

Berikut caranya menggunakan model pembelajaran benar salah : 
1. Guru membagikan kertas hvs kepada siswa. 

2. Siswa membuat kotak persegi panjang sebanyak 10 kotak di kertas tersebut. 

3. Siswa membuat kalimat pernyataan di tiap kotak tersebut. Ingat, kalimat pernyataan! Bukan kalimat pertanyaan. Contoh: 
A. Latar belakang pembebasan Irian Barat adalah perjanjian Dwikora. (S) 
B. Gubernur pertama Irian Barat adalah Xanana Gusmao. (S) 
C. Komando Mandala dipimpin oleh Letjen. Soeharto. (B) 
D. Tahap-tahap atau operasi-operasi yang dilaksanakan dalam pembebasan Irian Barat adalah infiltrasi, eksploitasi dan konfirmasi. (S) 
E. Diplomat Amerika Serikat yang mengusulkan suatu rencana penyelesaian masalah Irian Barat bernama Ellworth Bunker. 
F. Dan seterusnya sampai nomor 10 (J). 

4. Setiap kotak di bagi tiga kolom untuk penempatan nomor, kalimat pernyataan, dan betul atau salah. 

5. Siswa bebas menentukan dan menempatkan pernyataan benar atau salah di tiap kotak. 

6. Kolom betul atau salah tidak diisi. Karena itu nanti yang mengisi adalah siswa lain yang menjawab pertanyaan atau pernyataan di sebelahnya. Tetapi siswa yang membuat pernyataan tersebut harus mengingat jawaban yang betul untuk memberikan penilaian kepada temannya itu. Betul berapa dan salah berapa. 

7. Bila sudah selesai membuat pernyataan dengan waktu yang sudah ditentukan. Serta sudah mempunyai atau mencatat kunci jawaban di kertas lain buku, maka dimulailah permainannya. 

8. Mainkan kertas hvs itu dengan teman sebangkunya. Dan catat perolehan skornya di kertas kecil. 

9. Sebaiknya lakukan permainan secara serentak bersama-sama dengan ketentuan waktu. Misal 10 menit saja. Lalu ada waktu untuk mengoreksi dan melakukan penilaian di kertas kecil selama 5 menit saja. Kemudian dimulai lagi permainan berikutnya selama 10 menit lagi. Sampai selesai pada siswa ke-4 atau ke-5. 

10. Untuk menjawab pernyataan, sebaiknya menggunakan pensil, agar bila sudah selesai menjawab dan dikoreksi serta diberi nilai, jawaban tersebut dapat dihapus dan dimainkan kembali kepada siswa yang lain. 

11. Jangan lupa memberi nama mengoreksi di kertas kecil tersebut. Dan mencatat nama 4 hingga 5 orang teman yang sudah memainkan kertasnya. 

12. Setiap selesai satu kertas pernyataan, dan selesai dinilai. Hapus jawaban benar atau salah tersebut, lalu carilah teman lain untuk bermain lagi. Paling sedikit mainkan pada 4 atau 5 teman. 

13. Kumpulkan kertas kecil pada guru agar guru dapat melakukan penilaian di buku nilai. 

14. Tanyakan perasaan siswa. Tingkat kemudahan dan kesulitannya. 15. Lakukan refleksi dan kesimpulan bersama siswa. 

16. Tutuplah dengan bertepuk tangan bersama. 

Permainan ini benar-benar membuat siswa jeli untuk menyimak dan membaca buku. Tidak sulit karena hanya menyalin dari buku yang ada. Hanya kepekaan rasa yang dibutuhkan oleh siswa untuk membuat kalimat pernyataan itu menjadi kalimat yang salah. Bisa kan? 

Dengan metode ini peserta didik dituntut untuk teliti dan cermat dalam membaca kalimat. Kelebihannya, siswa akan lebih teliti dalam membaca karena banyak jebakan di dalam kalimat pernyataan yang sudah diberikan. Artikel ini ditulis oleh Ibu Elfi Zufrida Guru SMPN 1 Kadewan Bojonegoro Jawa Timur

Get notifications from this blog

1 comment